Hidayah Harus Dicari

Pernahkah anda membaca kisah Umar Bin Khatab menjelang menerima kunci gerbang pintu masuk Baitu Maqdis dari Raja Heraklius? .Beliau merasakan betapa mulianya setelah masuk Islam. Letaknya bukan pada orang yang memuliakan dia sebagai kalifah. Tapi disebabkan karena hidayah Islam yang diterimanya. Dia juga merasakan bahwa kemuliaan itu letaknya di hati. Alhamdulillah.

Konon Umar dan ajudannya saling bergantian menaiki onta ketika harus menempuh perjalanan kurang lebih 800 Km. Umar sebagai seorang Pemimpin rela berbagi lelah dengan ajudannya. Adakah pemimpin kita yang sanggup meniru sikap Umar Bin Khatab saat ini ?

Artinya Umar menolak pencitraan diri tapi menjalankan praktek pencitraan Islam. Dia tampil apa adanya berdiri sebagai kalifah dan mensyukuri betapa tingginya nilai hidayah Islam. Seperti yang diterangkan Allah dalam firmanNya QS; Al An’am 6:125. Betapa orang yang mendapat petunjuk dari Allah itu dadanya akan lapang sedang yang tidak mendapat petunjuk dadanya jadi sempit, seperti mendaki gunung yang tinggi dan kehabisan oksigen, begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang yang tak beriman.

Apa saja tanda-tanda orang yang hatinya dilapangkan oleh Allah. Diantaranya adalah:

1. Selalu siap kembali ke kampung akherat yang bersifat kekal. Hati yang benar-benar lapang merupakan awal dari perjalanan ke kampung akherat.

2. Selalu siap meninggalkan kehidupan dan keindahan dunia yang bersifat semu,Kapan saja. Ya dunia boleh dalam genggaman tapi harus tidak ada di hati kita. Jangan biarkan cinta dunia bersemayam di hati kita. Kalau itu sampai terjadi iman kita jadi kering dan lama kelamaan akan tercabut.

3. Selalu siapa untuk mati sebelum kematian itu datang. Kapan? Tidak Tahu. Ingatlah perintah untuk taqwa” Jangnlah kau mati kecuali dalam keadaan Islam”. Mari bertahap kehidupan kita diatur secara islami, selalu ada proses peningkatan . Jadi bila suatu saat dipanggil sudah dalam keadaan Islam. Karena semua harta benda ketika mati tidak akan dibawa.

Indahnya Islam itu harus dipahami sehingga mengikkuti syariat Islam itu sebagai kebutuhan hati. Yang diterjemahkan oleh Ibnu Katsir. Mereka yang rusak imannya, yang suka bergosip dan menyia-nyiakan waktu. Mereka itu dianggap mati bagaikan pocong tidak dianggap oleh Allah.SWT, padahal mereka masih hidup. Jangan sampai jadi timun bongkok walaupun jumlahnya banyak tapi tidak ada harganya. Merugi lah orang yang seperi ini tidak masuk hitungan. Derajatnya sangat rendah di mata Allah.

Dalam firman Allah di QS Al Isra’:17:9 Al Qur’an sebagai petunjuk ke jalan yang lurus. Dan memberi kabar gembira kepada orang mu’min yang beramal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. Dengan petunjuk Al Qur’an yang membuat orang berjalan dengan enak, kemudian juga beramal saleh dengan ikhlas dan benar.

Sedang untuk mempraktekan Al Qur’an, teladanilah Rasulullah SAW. Dalam QS .Al Ahzab 33:21. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu yaitu orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah. Sedang dalam hadist pun dikatakan bahwa akhlak nabi Muhammad SAW adalah Al’Qur’an. Ayat inilah pokokyang utama dalam meneladani Rasulullah SAW dalam segala ucapan,perbuatan dan keadaannya.

Ini ada beberapa tips agar hidup sesuai Al’Qur’an.


1. Efisien terhadap waktu. Karena waktu itu terbatas. Jangan lah waktu itu dibagi dalam tiga hal !
8 jam untuk tidur, 8 jam ketiduran dan 8 jam lagi tidur tiduran. Kapan kerja dan ibadahnya???


2. Efektif dalam menggunakan waktu.Aturlah agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Bijak lah dengan waktu yang 24 jam itu. Apa saja yang bisa diperbuat.

3. Selektif memilih kegiatan. Pandai memilah mana yang lebih penting mana yang kurang penting.
Jadi ada skala prioritas dalam memanfaatkan waktu Ambil yang diyakini benar dan sangat bermanfaat

kompasiana.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Allahummarhamna bil qur’an… (Do’a Khatam Al Qur’an)

Angry Bird

Logo